Bima, Nusa Tenggara Barat
Perjalanan ke Bima adalah salah satu perjalanan yang sangat berbekas diingatanku, gimana tidak, kami harus menempuh perjalanan udara yang begitu mendebarkan sepanjang perjalanan dari Lombok ke Bima. Iya, sebenarnya ada pesawat dari Jakarta yang transip di Denpasar kemudian lanjut ke Bima, tapi karena kami kehabisan dan tidak bisa diubah jadwal kegiatannya maka kami mencari alternatif lain yaitu dengan naik pesawat ke Lombok dilanjut dengan naik pesawat baling-baling ke Bima. Sepanjang perjalanan dari Lombok ke Bima itu berasa naik rollercoaster, deg-degan, adrenalin meningkat, dan selalu berdoa sepanjang jalan, karena goncangannya yang kuat sekali. Alhamdulillah kami sampai di Bima dengan selamat. Sampai di Bima, cukup kaget juga dengan cuacanya, soalnya panas banget sampai menyengat ke kulit, mana ngga siap sunblock juga, akhirnya oleh-olehnya kulit hitam legam haha. Di Bima itu banyak tambak garam, objek wisatanya tentu saja pantai, dan yang paling berkesan adalah minum susu kuda liar disana. Awalnya aku kira susu kuda liar itu susunya kuda yang hidup liar di hutan, ngga ada pemiliknya, ternyata kudanya itu dibiarkan di luar kandang saja, cari makan sendiri, tapi tetep ada yang punya. Rasa susu kuda liar itu agak asem-asem gimana gitu, pokoknya ngga kayak susu sapi ya, dan akupun ngga minum banyak karena geli sendiri bayanginnya, jadi sekedar nyicip aja akhirnya. Oh iya, oleh-oleh khas Bima itu banyak, ada batik, susu kuda liar, atau madu, tapi kalau punya budget lebih jangan lupa beli mutiara ya, belilah kalung, gelang atau anting mutiara, kalau bisa yang mutiara hitam, bagus banget soalnya.
Gunung Raja
Tambak Garam
Lawata beach
Lakey Beach
Oleh-oleh dari Bima
Batik Bima.,
Susu kuda liar dan madu
Dan yang terakhir adalah Mutiara seharga 10jt dan 5jt hahhaha
0 Komentar