Japan Winter Trip : Day One
Hari pertama ini kami habiskan untuk
perjalanan dari Jakarta menuju Haneda, namun transit sekali di Kuala Lumpur.
Sebelum berangkat, aku sudah melakukan early web check in terlebih
dahulu, supaya dapet kursi sebaris bersama suami dan anak-anak. Early web check in ini bisa diakses 15 hari sebelum
keberangkatan, jadi sebelum berangkat, kita sudah bisa cetak boarding
pass untuk penerbangan pulang pergi sekaligus. Untuk penerbangan fly
through kayak aku, walaupun transit di Kuala Lumpur, kita ngga perlu ambil bagasi dan melewati imigrasi. Setelah turun dari pesawat, langsung saja menuju transit antar bangsa, lihat
penerbangan kita di gate berapa, tunjukkan boarding pass dan paspor ke petugas, udah deh tinggal duduk manis di ruang
tunggu bandara.
Sebenarnya ada sedikit kekhawatiran sebelum kami pergi ke Jepang, karena menurut info yang beredar, pihak imigrasi Jepang sedang memperketat pemeriksaannya, bahkan ada satu keluarga dari Indonesia yang habis kena deportasi karena pihak imigrasi mencurigai travel itinerary mereka. Hal ini membuatku mempersiapkan semua dokumen perjalanan selengkap mungkin, mulai dari itinerary, tiket pesawat dan boarding pass pulang pergi, bukti pembayaran hotel dari agoda, travel insurance anak-anak, bukti penginapan via air bnb, surat cuti dari kantor, bahkan aku membawa ID kantor juga buat jaga-jaga kalau kena random check in. Semua dokumen itu aku jadiin satu map dan aku gandain supaya suami juga membawa dokumen yang sama. Ternyata apa yang kita takutkan belum tentu terjadi, sampai di Bandara Haneda ketika kami hendak mengantri imigrasi, kami malah mendapatkan priority line karena membawa bayi dan batita, tidak ditanya apapun juga, hanya menyerahkan paspor, scan sidik jari, foto, kemudian petugas imigrasinya bilang "welcome to Japan" sambil senyum, ah rasanya lega banget pokoknya hehe
Pesenku, ngga usah terlalu parno dengan kabar yang beredar, asalkan niat kita bener-bener buat liburan inshaAllah aman dan lancar. Tapi, jangan lupa juga mempersiapkan dokumen perjalanan lengkap, jadi kalau seandainya kena random check in kita tetep bisa masuk jepang karena dokumen kita lengkap.
Sebenarnya ada sedikit kekhawatiran sebelum kami pergi ke Jepang, karena menurut info yang beredar, pihak imigrasi Jepang sedang memperketat pemeriksaannya, bahkan ada satu keluarga dari Indonesia yang habis kena deportasi karena pihak imigrasi mencurigai travel itinerary mereka. Hal ini membuatku mempersiapkan semua dokumen perjalanan selengkap mungkin, mulai dari itinerary, tiket pesawat dan boarding pass pulang pergi, bukti pembayaran hotel dari agoda, travel insurance anak-anak, bukti penginapan via air bnb, surat cuti dari kantor, bahkan aku membawa ID kantor juga buat jaga-jaga kalau kena random check in. Semua dokumen itu aku jadiin satu map dan aku gandain supaya suami juga membawa dokumen yang sama. Ternyata apa yang kita takutkan belum tentu terjadi, sampai di Bandara Haneda ketika kami hendak mengantri imigrasi, kami malah mendapatkan priority line karena membawa bayi dan batita, tidak ditanya apapun juga, hanya menyerahkan paspor, scan sidik jari, foto, kemudian petugas imigrasinya bilang "welcome to Japan" sambil senyum, ah rasanya lega banget pokoknya hehe
Pesenku, ngga usah terlalu parno dengan kabar yang beredar, asalkan niat kita bener-bener buat liburan inshaAllah aman dan lancar. Tapi, jangan lupa juga mempersiapkan dokumen perjalanan lengkap, jadi kalau seandainya kena random check in kita tetep bisa masuk jepang karena dokumen kita lengkap.
Masih di Bandara Soekarno Hatta
Penampakan di dalam pesawat Air Asia
Sampai di KLIA 2
0 Komentar